Baru semalam kita bertukar sapa
Kenapa hati ingin memberi mu bulan
Bunga ter-ayu tak mampu mengobati ingin ku
Untuk menaruh bulan sabit kuning di bibir sutera mu
Sepasang bintang di mata hijau mu
Dan serumpun pelangi di belahan rambut emas mu
Ada rongga di ulu hati ku
Menyeruak hingga ke ubun-ubun
Ketika tangan ku tak mampu menggapai malam
Untuk menarik rembulan ke atas pangkuan mu
Rasa ini berbenih dari tatapan mu di piramid Giza
Saat aku menghujamkan pedang
Kau membelitkan selendang
Karma ini merambat sampai pada suatu pagi di tepi Gangga
Aku mengagungkan Parvati dengan berjuta bunga warna-warni
Kau merajakan Shiva dengan kobaran api di telapak kaki dan tangan mu
Akhirnya malam ini tiba juga
Bulan di atas Arbaz membuka rongga kembar di ulu hati kita
Kawahnya bisa melahap habis purnama kesepuluh
Mereka butuh dilunasi
Sekarang!
Mari.
Switzerland, December 2012.